Peserta CUDCC 1-5 juli 2014, Jogya |
Menyadari vitalnya peran pengurus, ibarat jantung dalam
tubuh manusia yang memompakan darah segar ke seluruh tubuh, maka Puskopdit BKCU
Kalimantan memberikan perhatian yang besar bagi peningkatan kapasitas para
pengurus CU. Setiap tahun dua kali dilaksanakan “pendidikan dasar” untuk
Pengurus atau pun calon pengurus CU primer anggota BKCUK dalam “Credit Union
Directors Comptency Course” (CUDCC). M
“Pengurus CU haruslah mempunyai moralitas yang baik,
bekerja tulus untuk pengembangan CU serta mempunyai kapasitas tentang hal
teknis CU. Nanti akan terlihat mana CU yang berkembang baik karena Pengurusnya
telah lulus CUDCC ini,”pesan Marselus Sunardi, Ketua Puskopdit BKCUK dalam
pembukaan CUDCC di Hotel Zodiak, Jogyakarta (1-5/7). Kursus diikuti 31 orang
dari CU Jembatan Kasih (Batam), CU Sabhang Utung (Kemangai, Sintang), CU
Cindelaras Tumangkar (Jogya), CU Prima Danarta (Surabaya), CU Pangudi Luhur
Kasih (Semarang), CU Semangat Warga (Jombang), CU Remaung Kecubung (Pangkalan
Bun), CU Bonaventura (Singkawang), CU Stella Maris (Pontianak), CU Pancur
Dangeri (Simpang Dua,Ketapang), CU Muare Pesisir (Pontianak), CU Deus
Providebit(Semarang).
Marselus Sunardi, fasilitator pelatihan |
Menurut Sunardi yang juga menjadi fasilitator dalam kursus
ini bersama David Tri Kukuh, memang gampang-gampang susah menjadi pengurus CU:
ada mau bekerja tetapi tidak cakap; ada yang cakap tetapi tidak mau bekerja.
Yang tidak cakap ini masih baik kalau mau mengembangkan diri dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan. Yang parah adalah pengurus yang tidak cakap (hanya mau
saja), dan tidak mau ikut pelatihan. “Silakan dicek di CU kita masing-masing,”harap
Sunardi, mantan Ketua CU Lantang Tipo, Pusat Damai-Sanggau ini.
Memang tidaklah mudah menjadi pengurus yang ideal seperti
yang dipersyaratkan World Council of Credit Union (WOCCU) ataupun Asian Council
of Credit Union (ACCU) sebagai penjaga gawang standar CU dunia dan Asia.
Ciri-ciri pengurus/pengawas CU menurut ACCU ada 17, yakni:
1. Bersedia
membantu orang lain dengan ikhlas.
2. Mampu bekerja secara tim (team work).
3. Punya target
dan tujuan.
4. Selalu tersenyum.
5. Berbagi
kebahagiaan dengan yang Lain.
6. Mempunyai hati yang ‘lembut dan murni’.
7. Bersikap baik
dengan berbagai karakter orang.
8. Memiliki rasa
humor.
9. Tidak “gagap”
kaget ketika ada sesuatu yang luar biasa.
10. Saling memaafkan.
11. Mampu
‘berteman’ dengan baik.
12. Percaya diri.
13. Menikmati
saat berkumpul dengan “keluarga”.
14. Hargai
kelemahan orang lain.
15. Bekerja dari waktu ke waktu.
16. Berani dan punya strategi.
17. Don’t be a
money grubber (uang bukan orientasi utama).
Apa saja pengetahuan dan keterampilan
penting yang dibutuhkan Pengurus CU? Tentu Anda tidak harus ahli dalam
segala bidang, tetapi perlu pemahaman dasar yg baik dan benar sehingga dapat membuat kebijakan dan keputusan yang bertanggungjawab.
Menurut ACCU ada 10 pengetahuan dan keterampilan dasar bagi pengurus/pengawas
CU.
1.
Filosofi, prinsip, nilai, misi dan sejarah gerakan credit union (termasuk sejarah CU Anda).
2.
Berbagai peraturan perundangan yang terkait pengelolaan credit union.
3.
Teknologi informasi yang
digunakan dalam pelayanan kepada anggota.
4.
Manajemen keuangan terutama kemampuan
membaca dan mengintepretasikan laporan keuangan.
5.
Berbagai jenis produk dan pelayanan
yang ditawarkan
kepada anggota.
6.
Berbagai isu hangat di pasar keuangan.
7.
Tentang teknik pengiriman
pelayanan kepada anggota.
8.
Kepemimpinan, manajemen personalia, perencanaan,
pemasaran dan penganggaran.
9.
Isu lingkungan hidup dan sosial-ekonomi
lokal/nasional, dan global menyangkut dampaknya bagi gerakan credit union.
10. Cara berorganisasi dan kerja
sama tim.
Yakinlah bahwa pengurus yang
berpengetahuan dan terampil akan membuat banyak perbedaan menuju keberhasilan CU.
Nah, bagaimana menjadi pengurus yang efektif? Menurut
standar ACCU sebagai berikut.
1.
Mengetahui peran pengurus dan staf:
pengurus membuat kebijakan, staf melaksanakan
kebijakan.
2.
Mempekerjakan dan menggaji GM
dan staf menejemen terbaik yang dapat menghasilkan dan menunjukan kinerja
standar.
3.
Membuat keputusan tepat waktu. Tahu bahwa menunda dapat berarti
membuang-buang biaya tinggi, moral staf
menurun, dan keinginan baik menjadi rusak.
4.
Menerima dan mengadopsi
perubahan. Bersedia menerima ide-ide
baru dan imajinatif. Belajarlah dari kesalahan anda dan kesalahan orang lain
dan teruslah maju.
5.
Tetap antusias melaksanakan
tugas dan setia melayani anggota. Jadilah
duta bagi credit union anda.
6.
Bekerjasama dengan sesama
anggota pengurus dan mendukung setiap keputusan yang telah dibuat. Keputusan mencerminkan konsensus dan aturan
mayoritas.
7.
Mencari cara yang konstruktif
dalam memecahkan masalah. Jangan
keluar dari aturan yang sudah disepakati. Kumpulkan fakta dan dorong konsensus.
8.
Ciptakan credit union sebagai
kekuatan yang aktif dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.
9.
Kenali semua pelayanan credit
union anda dan gunakan produk dan pelayanannya. Jika anda tidak menggunakannya, bagaimana anda meminta orang lain
menggunakannya?
10. Jadilah objektif, membuat keputusan yang mandiri, dan hindari/kelola
konflik kepentingan.
11. Menjunjung tinggi kerahasiaan informasi pribadi anggota dan lembaga.
12. Menyediakan waktu dan upaya yang memadai untuk melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya.
13. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengikuti rapat. Membaca semua laporan yang anda terima dari
Ketua Pengurus dan menejemen. Hadiri semua rapat.
14. Terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
15. Pelajari semua laporan tentang CU anda: laporan keuangan, budget dan laporan audit secara komprehensif. Jika
tidak paham, ajukan pertanyaan sampai anda paham. Pastikan menejemen
memberikan informasi secara lengkap tentang semua kegiatan CU anda.
16. Mintalah bantuan apabila anda memerlukannya. Tidak ada pengurus yang ahli dalam segala hal. Bila keahlian
diperlukan, carilah, walaupun untuk itu anda harus membayar.
Secara individu, pengurus haruslah melaksanakan tugasnya sebaik
mungkin, meningkatkan rentangan keahliannya agar sukses menyelesaikan tugas
selama masa jabatannya.
Intinya, Pengurus
CU (bersama para pegawai) dikatakan berhasil jika mampu mewujudkan CU yang
sehat. Ada lima faktor agar CU sehat. Yakni (1). kekuatan keuangan, (2).
efisiensi organisasi, (3).posisi bersaing, (4).kepuasan anggota, (5).kepuasan
pegawai.
Kekuatan keuangan dapat diukur berdasarkan indikator PEARLS.
CU harus memenuhi nilai-nilai dalam PEARLS. Efisiensi operasional menyangkut
seberapa efektif arus kerja atau proses pengiriman pelayanan; seberapa cepat
anggota kita bisa dilayani. Yang dimaksud posisi bersaing adalah bagaimana
caranya agar derajat penerimaan CU di pasar tinggi. Kita harus menciptakan
brand. Berkaitan dengan kepuasan anggota, ukurannya adalah setidaknya 30% pasar
(penduduk di wilayah kerja CU) adalah anggota CU. Ukuran kepuasan pegawai dapat
dinilai dengan tingkat pegawai yang keluar atau berhenti rendah, tidak ada
perselisihan perburuhan, rasa memiliki yang tinggi, level inovasi yang tinggi,
kerjasama tim yang baik dan manajemen berbasis nilai.
Presentasi diskusi kelompok |
Kredit-abuse
Pinjaman/ kredit adalah nyawa CU. Kredit harus dikelola dengan baik dan benar. Ada 3
tanggung jawab pengurus dalam pelayanan kredit, yakni untuk
melindungi aset-aset anggota, memastikan pelayanan yang berkualitas dan memfokuskan
pinjaman pada kebutuhan anggota.
Ada lima tugas pokok Pengurus
dalam bidang kredit di CU, yakni (1). memastikan kebijakan menejemen kredit yang
sehat dan terbaru telah diterapkan; (2). mendefinisikan tanggungjawab staf/pejabat
kredit yang bertanggungjawab terhadap administrasi kredit;(3). memastikan
komunikasi yang jelas tentang tujuan dan prioritas pelayanan pinjaman; (4). menilai
resiko yang bisa terjadi; (5). memantau kualitas pinjaman beredar
Pengurus/pengawas harus mewaspadai empat
jenis penyalahgunaan atas tata kelola CU. Pertama, penyalahgunaan kekuasaan.
Seperti nepotisme, kronisme yang akan menimbulkan konflik kepentingan dan
konflik internal.
Kedua, penyalahgunaan sumber daya. Ini
bisa dilihat dari sistem penggajian, transportasi, komunikasi, travel, training,
hiburan.
Ketiga, penyalahgunaan produk
dan pelayanan. Modusnya adalah deviden, bunga pinjaman, dan bunga simpanan
tidak pada tingkat bunga pasar, pemberian komisi, pelepasan tuntutan atas fee,
pembaharuan pinjaman, barang jaminan nilainya mengalami inflasi, charge-off
pinjaman.
Keempat, penyalahgunaan kelembagaan. Motifnya ada 4, yakni (1). membayar
deviden yang dialokasikan untuk provisi pinjaman lalai dan/atau membangun modal
lembaga, (2). Charge off, dari pada melakukan penagihan dengan gigih pinjaman lalai,
(3). belanja untuk aset-aset mati berlebihan (gedung, mobil,komputer, dll.), (4).
memalsukan informasi keuangan.
Nah, sudahkah
Anda menjadi Pengurus/Pengawas CU yang baik dan benar?
Edi V.Petebang [epetebang@yahoo.com]
Komentar