Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label kanjan

Menganjan, a redemption ritual

Edi V. Petebang, Contributor, Pontianak | Feature | Wed, October 31 2012, 10:49 AM The Jakarta Post Paper Edition | Page: 21 [www.thejakartapost.com] “If you wish to maintain your offspring, go to Arut, Central Kalimantan, in the direction of the sunrise. Behead Patih Arut [the communal chief], bring his whole and fresh head here in place of you for menganjan [sacrificial ritual],” village elder Ukot Bebodah ordered two brothers, Sesulor and Sesileh. This legend is always remembered by the Dayak Pesaguan ethnic group living by Pesaguan River and its tributaries in Ketapang regency, West Kalimantan, when conducting the menganjan ritual to usher spirits of the dead to heaven, formerly with human sacrifice. “In this ritual, the community of Dayak Pesaguan is reminded of the sacrifice of the Tuluyan people in the group, who used to serve as offerings in menganjan ceremonies,” said Gemalo Nius, 55, the communal chief of Serengkah Kanan village. Menganjan is eithe...

Resonansi Pontianak-Tumbang Titi (Ketapang)

Minggu lalu (kamis 5 Juli 2012) saya menumpang sebuah mobil biro jasa travel jurusan Pontianak-Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang. Saya memesan kursi paling depan alias dekat sopir. Pukul 09.00 pagi mobil pun datang. Ternyata belum ada penumpang di dalamnya. “Karena Bapak mau duduk paling depan maka pertama dijemput. Kita akan jemput beberapa penumpang lain lagi. Mohon sabar,Pak,”pinta sang sopir. Fery KMP Saluang, Tayan-Piasak Benar saja, saya harus benar-benar sabar. Dari pukul sembilan, ternyata mobil tersebut menjemput penumpang ke Tanjung Hulu, lalu ke Sungai Raya Dalam, ke Jalan Setiabudi-Gajahmada dan terakhir Jalan Merdeka. Dari jalan Merdeka barulah kami berangkat. Pas masuk jembatan Kapuas Dua jarum jam saya menunjukkan pukul 11.00 wib. Ternyata untuk mendapatkan kursi duduk dekat sopir, saya harus membayarnya cukup mahal, yakni dibawa berputar keliling kota Pontianak selama dua jam. Belum berjalan sesungguhnya, kepala sudah pusing.  Apa yang saya alami ru...