Langsung ke konten utama

Berguru ke SMA Sedes, Bedono…



Bagi setiap orang tua anak adalah segala-galanya: sumber motivasi, inspirasi, spirit sekaligus investasi terbaik. Kita pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak, kita pasti ingin membekali fondasi intelektual dan emosional-spiritual yang maksimal untuk anak. Tentu selain keluarga dan masyarakat, maka pendidikan memegang peran penting untuk itu.
Raja di bandara Soeta, transit ke Pnk-Semarang
Gampang-gampang sulit mencari sekolah yang menyeimbangkan antara pendidikan intelektual dan emosional-spiritual. Setelah mencari dari beragam sumber informasi, baik langsung maupun melalui media cetak dan elektronik, saya dan isteri, menemukan sekolah seperti ini, yakni SMA Sedes Sapientiae (baca: sedes sapiensi). Meski lokasinya juah dan secara pembiayaan cukup besar, demi masa depan anak, kami memutuskan menyekolah anak kami yang sulung, Paulus Raja Nanga Petebang (15 tahun) ke sini. Disalin dari portal SMA Sedes (www.sedesbedono.sch.id) serta penjelasan pihak sekolah dalam acara penyerahan siswa baru tahun ajaran 2014-2015 tanggal 11 Juli 2014, berikut adalah informasi tentang sekolah ini.
SMA Sedes terletak di Desa Bedono, Kecamata Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah  50663, Telpon (0298) 591003 - Fax. (0298) 592373- email : sedesjambu@yahoo.com. Persisnya di jalan raya Ambarawa-Magelang km. 10; tepatnya di desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kab. Semara ng, Jawa Tengah (lihat http://g.co/maps/knur9). Dari Semarang menuju ke arah Jogjakarta, setelah 1 km dari “Kopi Eva” sebelah kanan jalan. Atau dari Jogjakarta-Semarang, selelah 2 km Kopi Banaran sebelah kiri jalan.

Pontianak-Sedes
Jika dari Pontianak, seperti yang saya alami, ada beberapa alternatif menuju SMA Sedes. Pertama, jalur Pontianak- Jakarta. Dari bandara Soekarno Hatta naik bis Damri dan turun di terminal Rawamangun. Dari terminal ini naik bis Ramayana jurusan Jakarta-Semarang perjalanan sekitar 10 jam dan turun di SMA Sedes.
Kedua, jalur Pontianak-Jogyakarta.Dari bandara Adisucipto naik taksi ke Jombor. Dari Jombor naik bis ke Semarang dan turun di SMA Sedes.
Ketiga, jalur Pontianak- Semarang transit Ketapang atau Pontianak-Semarang transit Jakarta. Sesampai di bandara Ahmad Yani Semarang, naik taksi dari dalam bandara; lewat jalur tol sampai SMA Sedes tarifnya Rp.250.000. Kalau waktu masih siang, dari bandara naik taksi dan turun di Sukun atau Banyumanik tariff taksi (pakai argo) Rp.60.000. Dari Sukun naik bis jurusan ke Jogya dan turun di SMA Sedes, tariff bis Rp.10.000.  
Pasti tidak akan tersesat. Bilang saja dengan sopir-sopir bis atau taksi, pasti mereka tahu dimana SMA Sedes.
Kalau mau lebih hemat, dari Pontianak ke Semarang bias naik kapal laut dengan lama pelayaran tiga hari dua malam (berangkat Jumat malam dan tiba di Semarang Minggu pagi).
selasar sma sedes, sesaat sebelm pisah

Visi, Misi
Sekolah yang pada tahun pelajaran 2013-2014 lalu mendapat nilai UN tertinggi sekabupaten Semarang ini mempunyai visi “menjadikan peserta didik yang cerdas dan berkepribadian utuh berdasarkan nilai-nilai kristiani”.
Misinya adalah pertama, meningkatkan keunggulan dalam pengembangan kepribadian peserta didik melalui (a). integrasi iman kristiani dalam pendidikan di sekolah (b). mengembangkan sikap kritis, eksploratf, integrative, inovatif, dan seletif (c). menanamkan kepekaan dan kepedulian social (d). d.menyiapkan kader pemimpin; kedua, mengefektifkan proses pembelajaran di sekolah melalui (a).pembelajaran sesuai tuntutan zaman (b).menanamkan cinta bangsa dan tanah air (c). kedisiplinan diri masing-masing komponen sekolah; ketiga, pemanfaatan prasarana fisik, ilmu pengetahuan dan teknologi; keempat, pengembangan bakat melalui ekstrakurikuler; kelima,menyempurnakan manajemen sekolah (lihat web : www.sedesbedono.sch.id).
Semboyannya: “Crescat et Floreat”; tumbuh dan berkembanglah dalam intelektual dan kepribadian.
Raja di selasar sma sedes: asrama=sekolah

Dicopas dari www.sedesbedono.sch.id, SMA Sedes Sapientiae Bedono didirikan tahun pelajaran 1989/1990. Sekolah ini merupakan pengambilalihan SMA Sanjaya Bedono (di bawah Yayasan Sanjaya) kepada Yayasan Marsudirini Pusat (sekarang Yayasan Marsudirini).
Tahun 1994 mulai dibuka asrama baik untuk putra maupun putri karena sebagai panti pendidikan, sekolah tergerak untuk membantu kaum muda dalam menghadapi tantangan, desakan dan godaan yang dialami lewat dunianya, dan menjawab bagaimana kaum muda yang berwawasan kepribadian dan berintegritas tinggi yang akhirnya bermuara pada peningkatan mutu sekolah. Bulan Juni 2009 sekolah juga merenovasi gedung untuk pengembangan infrastruktur sebagai implementasi Sekolah Kategori Mandiri (Sekolah Standar Nasional).
Sekolah ini memberikan pendidikan serba seimbang dengan penekanan kuat pada pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai moral yang baik, yang berpuncak pada keunggulan akademik dengan standar disiplin tinggi. Pengembangan karakter siswa diberikan melalui media ekstrakurikuler dan klub, di antaranya : basket, voley, sepak bola, musik, paduan suara, public speaking. Kegiatan-kegiatan : out–bond, live–in, retret merupakan sarana pelatihan-pelatihan hidup dalam bentuk game maupun realitas hidup.

Kurikulum
Pendidikan di SMA Sedes menerapkan system gugur (tidak naik kelas harus keluar). Kurikulum yang digunakan merupakan pengembangan dan modifikasi kurikulum nasional, kurikulum marsudirini, dan muatan lokal. Mulai tahun pelajaran 2014-2015 SMA Sedes menerapan Kurikulum 2013. Sistem pelaksanaan pembelajaran dengan moving class (siswa yang pindah ruangan; bukan guru yang pindah ruangan).
Pendidikan yang komprehensif dan integral yang mengasah mental siswa yang meliputi ranah : intelligential, physic, emotional, moral, spiritual, social dengan model:
- Tutorial pelajaran
-  Program persiapan (pengayaan) jurusan IPA untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia
-  Pendampingan persiapan olimpiade sains maupun olah raga
-  Ekstrakurikuler dan Klub (musik/orchestra, choir, karate, basket, futsal, dll)
-  Character Building Training untuk kelas X
-  Live-in dan home stay untuk kelas XI
-  Retret kelas XII
-  Studi lapangan
-  Penulisan karya ilmiah wajib untuk setiap siswa sebagai salah satu kualifikasi lulus dari SMA
-  PMR (Palang Merah Remaja)

Pembelajaran tatap muka dengan total 44 jam pelajaran per minggu. Rasio guru-siswa=1:15. Jam pelajaran: Senin sampai Kamis pukul 07.00 – 13.30; Jumat : 07.00 - 13.30 (dengan jeda 1 jam 10 menit); Sabtu jam : 07.00 – 10.05. Ekstrakurikuler Senin sampai Jumat jam 14.15 – 16.00.
Ada perpustakaan sekolah dengan fasilitas komputer terhubung dengan internet selama hari kerja dari jam 07.00 sampai 14.00 serta fasilitas hotspot area unlimited

Asrama
Sekolah yang berakreditasi A ini mengintegrasikan sekolah dengan asrama, baik putra maupun putri. Mayoritas siswa tinggal di asrama. Bagi yang tinggal di asrama, jika dikeluarkan dari sekolah otomatis keluar dari asrama; dan sebaliknya jika dikeluarkan dari asrama otomatis dikeluarkan dari sekolah.

Asrama bertujuan membimbing, mendidik, dan mendampingi siswa agar kemampuan/potensi yang dimilikinya berkembang secara optimal, hidup menggereja, dan bermasyarakat, menjadi mandiri, serta mampu menciptakan persaudaraan sejati.

Ada tiga unit asrama putra dan 3 unit asrama putri yang letaknya berbatasan tembok tinggi. Kapasitas masing-maisng unit 30 siswa. Asrama ini ketat. Siswa yang melanggar tata tertib asrama akan diberi sanksi secara bertahap, yakni (1). Teguran dan mengajak untuk kembali kepada aturan secara pribadi; (2). Ajak untuk berdiskusi terbatas; (3). Berikan sanksi yang tegas sekaligus dicatat; (4). Berikan peringatan tertulis yang ditujukan orang tua dan ajak untuk merefleksikan secara tertulis (5). Surat pernyataan tertulis (6). 6. Kembalikan kepada orang tua, karena orang tua adalah orang pertama dan utama dalam mendidik anak--bdk. Mat 18:15–17 ((pasal 20 Tatib Asrama Sedes).

Bagaimana mendaftar?
Setiap tahun sekolah ini menerima siswa baru dari seluruh Indonesia melalui jalur non tes pada bulan November dan jalur tes pada bulan Januari. Saya mendaftarkan Raja melalui jalur non tes dan lulus. Untuk mengikuti jalur non tes, syarat administrasi yang dikirim untuk diseleksi adalah:
1.    Fotokopi nilai rapor kelas VII(semester 1 & 2) dan VIII (semester 3 dan 4), yang sudah disahkan oleh kepala sekolah
2.    Nilai rata-rata mata pelajaran : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS dalam 4 semester minimal 70 dan tidak pernah ada nilai kurang dari KKM
3.    Surat keterangan dari sekolah asal dan mencantumkan Nomor Induk siswa Nasional (NISN)
4.    Fotokopi  surat  baptis bagi  yang beragama Katolik
5.    Pas foto hitam putih terbaru ukuran 3 X 4 sebanyak 3 lembar.
6.    Surat keterangan kelakuan baik dari sekolah (menyebutkan juga NISN)
7.    Fotokopi akte kelahiran
8.    Fotokopi kartu keluarga
9.    Fotokopi slip gaji, listrik, telpon, dan PDAM

Bagi Bapak/Ibu yang ingin menyekolahkan anaknya ke SMA Sedes, kita bisa berbagi informasi. Silakan kontak melalui email saya: epetebang@yahoo.com


Pontianak,14 Juli 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bara Tarakan Membakar Kedamaian Kalimantan

Siapa sangka Kota Tarakan, Kalimantan Timur yang selama ini aman dan damai ternyata menyimpan bara yang panas. Bara itu membesar dipantik pemalakan sekelompok pemuda. Lima nyawa melayang. Bagaimana, mengapa sesungguhnya konflik itu? Siapakah suku Tidung dan Bugis Letta? Tidak pernah ada yang menyangka hari Senin 27 September 2010 menjadi hari yang paling kelam dalam sejarah masyarakat kota Tarakan. Daerah dengan motto B ersih , A man , I ndah , S ehat dan sejahtera (BAIS) itu tiba-tiba tegang, mencekam seperti kota mati. Puluhan ribu orang mengungsi. Padahal hari Minggu sebelumnya dari pagi sampai dinihari aktivitas warga berjalan normal. Umat Kristiani menjalankan ibadah hari minggu di gereja, umat lainnya ada yang beraktivitas santai, banyak juga yang bekerja seperti biasa. Namun keadaan tiba-tiba berubah menjadi tegang dan mencekam mulai diniharinya. Ketegangan bermula ketika pada Minggu sekitar pukul 22.30 WIT terjadi perkelahian tidak sei...

Resonansi Pontianak-Tumbang Titi (Ketapang)

Minggu lalu (kamis 5 Juli 2012) saya menumpang sebuah mobil biro jasa travel jurusan Pontianak-Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang. Saya memesan kursi paling depan alias dekat sopir. Pukul 09.00 pagi mobil pun datang. Ternyata belum ada penumpang di dalamnya. “Karena Bapak mau duduk paling depan maka pertama dijemput. Kita akan jemput beberapa penumpang lain lagi. Mohon sabar,Pak,”pinta sang sopir. Fery KMP Saluang, Tayan-Piasak Benar saja, saya harus benar-benar sabar. Dari pukul sembilan, ternyata mobil tersebut menjemput penumpang ke Tanjung Hulu, lalu ke Sungai Raya Dalam, ke Jalan Setiabudi-Gajahmada dan terakhir Jalan Merdeka. Dari jalan Merdeka barulah kami berangkat. Pas masuk jembatan Kapuas Dua jarum jam saya menunjukkan pukul 11.00 wib. Ternyata untuk mendapatkan kursi duduk dekat sopir, saya harus membayarnya cukup mahal, yakni dibawa berputar keliling kota Pontianak selama dua jam. Belum berjalan sesungguhnya, kepala sudah pusing.  Apa yang saya alami ru...

Hasan Karman dan Prahara Singkawang

Akibat makalahnya, Walikota Singkawang Hasan Karman bak duduk di kursi pesakitan. Mengapa tulisan yang dipresentasikan dua tahun silam itu bisa memantik amarah masyarakat Melayu? Benarkah peristiwa ini kental nuansa politisnya? Tidak seperti biasanya, Hasan Karman yang biasanya ceria, mudah senyum dan welcome dengan para wartawan, selama hampir dua minggu sejak 28 Mei 2010 mendadak berubah total. Walikota Singkawang pertama dari warga Tionghoa ini serba salah. Bicara salah, tidak bicara juga salah. Ia benar-benar tedudok (terdiam-red) bak seorang pesakitan di tengah gencarnya protes, kritikan terhadap dirinya sebagai walikota Singkawang. Baik lisan, tulisan maupun aksi-aksi anarkis; dari demonstrasi hingga terror pembakaran di sejumlah tempat di kota Singkawang. Singkawang pun sempat mencekam beberapa hari. Toko-toko tutup, orang merasa was-was; bayangan konflik kekerasan masa silam menghantui warga. Konflik bermula pada hari Jumat, 28 Mei 2010. Setelah shalat Jumat, Mess Daerah K...