Langsung ke konten utama

ToT SPBP untuk keberlanjutan Credit Union...



Salah satu ciri credit union yang akan berkembang baik, sehat dan aman adalah jika ada perencanan yang baik, yang sesuai dengan kebutuhan anggota dan mampu menjawab perubahan jaman. Karena itulah maka Puskopdit BKCU Kalimantan mensyaratkan dan mewajibkan semua CU primer yang mau bergabung atau pun yang sudah anggota BCKUK wajib melaksanakan perencanaan strategis (strategic planning) dan dilanjutkan dengan perencanaan bisnis (business plan). Pengalaman masa silam mengajarkan BKCUK bahwa banyak CU yang mat suri atau seperti “hidup enggan mati tak mau” karena tidak ada perencanaan yang baik.
Karena kebutuhan untuk fasilitator SP dan BP ini semakin meningkat seiring bertambahnya CU primer, di sisi lain fasilitator yang terbatas, maka BKCUK melaksanakan training of trainer (ToT) SPBP. “Tujuannya agar lahir trainer-trainer baru yang mampu memfasilitasi SPBP, minimal di TP CU nya sendiri,”jelas Masius, staff Puskopdit BKCUK.

ToT SPBP terakhir yang dilaksanakan BKCUK dilaksaakan di Hotel Colombo, kawasan Candi Kalasan, Jogyakarta untuk CU-CU primer di wilayah Barat. ToT yang dilaksakana tanggal 23-28 September 2013 tersebut diikuti 47 peserta dari 14 CU dan staff BKCUK. Palatihan difasilitasi Antonius Anyu, Bendahara BKCUK. Tiga hari berisi materi SP dan tiga hari berikutnya tentang BP.

Ke-14 CU tersebut adalah CU Betang Asi, Jembatan Kasih, Pangudi Luhur, Prima Danarta, Sumber Rejeki, Daya Lestari,  Femung Febaya, Sempekat Ningkah Olo, Stella Maris, Barerod Gratia, Semangat Warga, Cindelaras Tumangkar, Angudi Laras dan Muara Kasih. Peserta terdiri dari unsur pengurus, pengawas dan staff CU.
TRAINER SPBP CREDIT UNION: peserta siap menjadi trainer
Secara lebih detil, tujuan pelatihan ini peserta diharapkan mampu menyiapkan lokakarya SPBP dengan baik, mampu membuat analisis SWOT, merumuskan visi, misi & nilai-nilai inti, mampu membuat narasi nilai-nilai inti, mampu merumuskan tujuan strategis/ tujuan jangka panjang, mampu merumuskan goal 3 tahunan secara SMART, mampu merumuskan strategi untuk mencapai setiap goal.

Menurut Anyu, salah satu prinsip dasar dalam SP adalah, visi harus lebih panjang dari periodesasi kepengurusan. Misalnya, periode pengurus 3 tahun maka visi 5 tahun.  Anyu juga menjelaskan bahwa dalam melakukan analisis SWOT maka keempat aspek dalam Access Branding harus diterapkan untuk mendapatkan hasil analisis yang tepat.

Para peserta merasa puas dengan mengikuti pelatihan ini dan bertekad untuk belajar terus agar benar-benar mantap menjadi fasilitator SPBP.***  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bara Tarakan Membakar Kedamaian Kalimantan

Siapa sangka Kota Tarakan, Kalimantan Timur yang selama ini aman dan damai ternyata menyimpan bara yang panas. Bara itu membesar dipantik pemalakan sekelompok pemuda. Lima nyawa melayang. Bagaimana, mengapa sesungguhnya konflik itu? Siapakah suku Tidung dan Bugis Letta? Tidak pernah ada yang menyangka hari Senin 27 September 2010 menjadi hari yang paling kelam dalam sejarah masyarakat kota Tarakan. Daerah dengan motto B ersih , A man , I ndah , S ehat dan sejahtera (BAIS) itu tiba-tiba tegang, mencekam seperti kota mati. Puluhan ribu orang mengungsi. Padahal hari Minggu sebelumnya dari pagi sampai dinihari aktivitas warga berjalan normal. Umat Kristiani menjalankan ibadah hari minggu di gereja, umat lainnya ada yang beraktivitas santai, banyak juga yang bekerja seperti biasa. Namun keadaan tiba-tiba berubah menjadi tegang dan mencekam mulai diniharinya. Ketegangan bermula ketika pada Minggu sekitar pukul 22.30 WIT terjadi perkelahian tidak sei...

Resonansi Pontianak-Tumbang Titi (Ketapang)

Minggu lalu (kamis 5 Juli 2012) saya menumpang sebuah mobil biro jasa travel jurusan Pontianak-Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang. Saya memesan kursi paling depan alias dekat sopir. Pukul 09.00 pagi mobil pun datang. Ternyata belum ada penumpang di dalamnya. “Karena Bapak mau duduk paling depan maka pertama dijemput. Kita akan jemput beberapa penumpang lain lagi. Mohon sabar,Pak,”pinta sang sopir. Fery KMP Saluang, Tayan-Piasak Benar saja, saya harus benar-benar sabar. Dari pukul sembilan, ternyata mobil tersebut menjemput penumpang ke Tanjung Hulu, lalu ke Sungai Raya Dalam, ke Jalan Setiabudi-Gajahmada dan terakhir Jalan Merdeka. Dari jalan Merdeka barulah kami berangkat. Pas masuk jembatan Kapuas Dua jarum jam saya menunjukkan pukul 11.00 wib. Ternyata untuk mendapatkan kursi duduk dekat sopir, saya harus membayarnya cukup mahal, yakni dibawa berputar keliling kota Pontianak selama dua jam. Belum berjalan sesungguhnya, kepala sudah pusing.  Apa yang saya alami ru...

Hasan Karman dan Prahara Singkawang

Akibat makalahnya, Walikota Singkawang Hasan Karman bak duduk di kursi pesakitan. Mengapa tulisan yang dipresentasikan dua tahun silam itu bisa memantik amarah masyarakat Melayu? Benarkah peristiwa ini kental nuansa politisnya? Tidak seperti biasanya, Hasan Karman yang biasanya ceria, mudah senyum dan welcome dengan para wartawan, selama hampir dua minggu sejak 28 Mei 2010 mendadak berubah total. Walikota Singkawang pertama dari warga Tionghoa ini serba salah. Bicara salah, tidak bicara juga salah. Ia benar-benar tedudok (terdiam-red) bak seorang pesakitan di tengah gencarnya protes, kritikan terhadap dirinya sebagai walikota Singkawang. Baik lisan, tulisan maupun aksi-aksi anarkis; dari demonstrasi hingga terror pembakaran di sejumlah tempat di kota Singkawang. Singkawang pun sempat mencekam beberapa hari. Toko-toko tutup, orang merasa was-was; bayangan konflik kekerasan masa silam menghantui warga. Konflik bermula pada hari Jumat, 28 Mei 2010. Setelah shalat Jumat, Mess Daerah K...