Langsung ke konten utama

Merayakan 13 Tahun Kebebasan Tionghoa Indonesia


Untuk ketiga belas kalinya sejak masa reformasi tahun 1998 masyarakat Tionghoa di Indonesia umumnya dan Kalbar khususnya dapat merayakan kebebasan mereka, khususnya kebebasan merayakan Tahun Baru Imlek dan Capgomeh dengan meriah dan dengan leluasa, tanpa ada hambatan.

Tahun 2010 lalu selama seminggu kawasan jalan Diponegoro ditutup untuk dijadikan seperti kawasan pecinan. Di kawasan itu menjadi pusat kegiatan budaya Tionghoa, ada pameran, ada kuliner dan sebagainya. Beragam acara disuguhkan, seperti lomba tarian, nyanyian, pagelaran seni budaya.

Tahun 2011 perayaan Imlek dan capgomeh diserahkan walikota Pontianak kepada Yayasan Bakti Suci; beda dengan tahun sebelumnya yang dikordinir Majelis Adat dan Budaya Tionghoa (MABT) Kalbar. Walikota Pontianak Suratmidji melarang atraksi tatung di kota Pontianak dan arakan naga pun hanya di jelan tertentu.  MABT tak habis akal. Mereka menggelar perayaan Imlek dan Capgomeh di Kabupaten Kubu Raya yang hanya beberapa ratus meter dari wilayah kota Pontianak.
 
"Perayaan ini dimaksudkan untuk semakin menjaga dan membina persaudaraan sesama umat, mempererat tali silaturahmi, dan pemersatu sehingga bisa saling memahami. Perayaan ini bukan hanya milik warga Tionghoa, tapi warga Kalbar seluruhnya,"jelas Ketua Umum DPP MABT Kalbar Harso Utomo Suwito.

Sekitar 1,7 juta warga Tionghoa di Indonesia (Sensus Penduduk 2000) wajib bersyukur kepada Reformasi dan khususnya mendiang Presiden Abdurahman Wahid (Gusdur). Sebelum Reformasi masyarakat Tionghoa tidak diperkenankan merayakan Tahun Baru Imlek dan Capgomeh di tempat-tempat terbuka.

Bahkan banyak produk hukum yang mendiskriminasi warga Tionghoa di Indonesia. Setidaknya ada 10 aturan yang pernah ada, sebagian sudah dicabut dan sebagian belum seperti berikut.
1.   Staatsblad 1917-130 tahun 1917 tentang Catatan Sipil bagi golongan Timur Tionghoa.
2.   Staatsblad 1933-75 tahun 1933 tentan Catatan Sipil untuk golongan Indonesia asli beragama Kristen.
3.   Instruksi Presidium Kabinet RI 37/U/IN/6 tahun 1967 tentang Badan Kordinasi Masalah Cina.
4.   Surat edaran presidium kabinet RI SE 06/Pres Ka/6 Tahun 1967 tentang Penggantian Istilah Tionghoa menjadi Cina.
5.   Inpres No.14 Tahun 1967 tentang Agama Kepercayaan dan adat istiadat. Menurut Inpres ini Kong Hu Cu bukan agama.
6.   Keputusan bersama Menag No.67/1980, Mendagri No.224/1980, dan Jaksa Agung No. Kep-111/J.A./1980 tentang Petunjuk Pelaksanaan Inpres No.14/1867.
7.   Instruksi Mendagri No.455.2-360 Tahun 1988 tentang Penataan Klenteng.
8.   Surat Edaran BAKIN Up. Ketua Badan Kordinasi Masalah Cina No.R-005/II/1985-BKMC tanggal 13 Februari 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan Ekslusuf Keturunan Cina dan Klenteng-Klenteng di Kalbar.
9.   Instruksi Gubernur Kalbar No.003.2/0767/PEM-E.3 tanggal 8 Februari 1988 tentang larangan Pemberian Izin Keramaian Bagi Penyelenggaraan Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina, seperti Imlek, Cap Go Meh dan semacamnya dengan atraksi naga sebagai tontonan umum di tempat/bangunan umum.
10.  Surat Edaran Walikotamadia Pontianak No.455.5/89/SP.C. tanggal 12 Februari 1999 yang melarang perayaan Imlek di Vihara.

Tahun kelinci-logam
Menurut kelender China, tahun 2011 (3 Februari 2011-22 Januari 2012) adalah shio kelinci dengan unsur besi atau logam. Kelinci merupakan shio yang rapuh yang membutuhkan dasar yang kuat untuk berjuang. Tanpa teman atau keluarga yang mendukung, kelinci dapat gagal dan kecewa untuk setiap konflik yang terjadi. Rasa sedih yang dialami Kelinci juga dapat menimbulkan penyakit, pesimis. Shio ini tidak tertarik menghadapi masalah dan mengatasinya.

Dengan rekan yang tepat artinya seseorang yang memiliki prinsip tinggi agar tidak ada orang yang mengambil keuntungan dari
shio sensitif ini. Kelinci dapat menjadi pecinta yang baik dan rekan yang melindungi. Pasangan yang paling cocok untuk Kelinci adalah Shio Kambing dan Shio Babi. Angka keberuntungan shio kelinci adalah 1, 3, 5, 9, 15, 19, 25.

Seseorang yang dilahirkan pada tahun Kelinci merupakan satu dari yang paling beruntung di antara kedua-belas simbol binatang. Kelinci, seperti yang digambarkan dalam mitologi China, adalah lambang umur panjang dan dikatakan mendapatkan intisarinya dari bulan.
Sebab kelinci melambangkan keramah-tamahan, kesopanan, nasehat yang baik, baik hati dan sensitif terhadap keindahan. Bicaranya yang lembut dan ketangkasannya yang luwes mencakup semua ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi diplomat yang sukses atau politisi kawakan, cendekiawan hebat, cemerlang dalam bidang hukum atau pemerintahan. Namun ia juga memiliki perasaan yang cenderung berubah-ubah, alias moody.

Kecintaan shio Kelinci pada perdamaian dibarengi dengan kebenciannya pada konflik terkadang menyebabkan Kelinci dikenal sebagai pribadi yang lembek, bermuka dua, opportunis, dan terlalu suka memanjakan diri sendiri. Berbeda dengan Naga, Anjing, Macan atau pun Ayam, yang senang bertarung sekali-sekali, Kelinci sama sekali tak suka "berperang".

Selamat merayakan kebebasan, selamat Imlek dan Capgomeh.Semoga tahun kelinci logam ini membawa rejeki dan berkat bagi kita semua.n

Sumber: www.zodiakhoroscope.com; http://sugengsetyawan.blogspot.com; http://encyclopedia.thefreedictionary.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bara Tarakan Membakar Kedamaian Kalimantan

Siapa sangka Kota Tarakan, Kalimantan Timur yang selama ini aman dan damai ternyata menyimpan bara yang panas. Bara itu membesar dipantik pemalakan sekelompok pemuda. Lima nyawa melayang. Bagaimana, mengapa sesungguhnya konflik itu? Siapakah suku Tidung dan Bugis Letta? Tidak pernah ada yang menyangka hari Senin 27 September 2010 menjadi hari yang paling kelam dalam sejarah masyarakat kota Tarakan. Daerah dengan motto B ersih , A man , I ndah , S ehat dan sejahtera (BAIS) itu tiba-tiba tegang, mencekam seperti kota mati. Puluhan ribu orang mengungsi. Padahal hari Minggu sebelumnya dari pagi sampai dinihari aktivitas warga berjalan normal. Umat Kristiani menjalankan ibadah hari minggu di gereja, umat lainnya ada yang beraktivitas santai, banyak juga yang bekerja seperti biasa. Namun keadaan tiba-tiba berubah menjadi tegang dan mencekam mulai diniharinya. Ketegangan bermula ketika pada Minggu sekitar pukul 22.30 WIT terjadi perkelahian tidak sei

Hasan Karman dan Prahara Singkawang

Akibat makalahnya, Walikota Singkawang Hasan Karman bak duduk di kursi pesakitan. Mengapa tulisan yang dipresentasikan dua tahun silam itu bisa memantik amarah masyarakat Melayu? Benarkah peristiwa ini kental nuansa politisnya? Tidak seperti biasanya, Hasan Karman yang biasanya ceria, mudah senyum dan welcome dengan para wartawan, selama hampir dua minggu sejak 28 Mei 2010 mendadak berubah total. Walikota Singkawang pertama dari warga Tionghoa ini serba salah. Bicara salah, tidak bicara juga salah. Ia benar-benar tedudok (terdiam-red) bak seorang pesakitan di tengah gencarnya protes, kritikan terhadap dirinya sebagai walikota Singkawang. Baik lisan, tulisan maupun aksi-aksi anarkis; dari demonstrasi hingga terror pembakaran di sejumlah tempat di kota Singkawang. Singkawang pun sempat mencekam beberapa hari. Toko-toko tutup, orang merasa was-was; bayangan konflik kekerasan masa silam menghantui warga. Konflik bermula pada hari Jumat, 28 Mei 2010. Setelah shalat Jumat, Mess Daerah K

Resonansi Pontianak-Tumbang Titi (Ketapang)

Minggu lalu (kamis 5 Juli 2012) saya menumpang sebuah mobil biro jasa travel jurusan Pontianak-Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang. Saya memesan kursi paling depan alias dekat sopir. Pukul 09.00 pagi mobil pun datang. Ternyata belum ada penumpang di dalamnya. “Karena Bapak mau duduk paling depan maka pertama dijemput. Kita akan jemput beberapa penumpang lain lagi. Mohon sabar,Pak,”pinta sang sopir. Fery KMP Saluang, Tayan-Piasak Benar saja, saya harus benar-benar sabar. Dari pukul sembilan, ternyata mobil tersebut menjemput penumpang ke Tanjung Hulu, lalu ke Sungai Raya Dalam, ke Jalan Setiabudi-Gajahmada dan terakhir Jalan Merdeka. Dari jalan Merdeka barulah kami berangkat. Pas masuk jembatan Kapuas Dua jarum jam saya menunjukkan pukul 11.00 wib. Ternyata untuk mendapatkan kursi duduk dekat sopir, saya harus membayarnya cukup mahal, yakni dibawa berputar keliling kota Pontianak selama dua jam. Belum berjalan sesungguhnya, kepala sudah pusing.  Apa yang saya alami rupany