Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Fajar Baru di Bumi Sebalo

Selasa, 10 Agustus 2010, sejarah baru sedang ditulis di Kabupaten Bengkayang. Hari itu adalah pelantikan Suryadman Gidot-Agustinus Naon sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang periode 2010-2015. Inilah bupati produk asli Kabupaten Bengkayang dan produk reformasi sehingga diharapkan bisa benar-benar membangun untuk kemajuan daerahnya. Tepat pukul 09.30 WIB Selasa (10/8) pelantikan dimulai dalam sidang paripurna istimewa DPRD Bengkayang yang dipimpin oleh ketuanya Sebastianus Darwis. Pelantikan dihadiri sejumlah pejabat dari Pusat, provinsi, Bengkayang, perwakilan pemerintah kabupaten di Kalbar serta 60-an orang dari negeri jiran Serikin dan Kuching (Sarawak). Tak kurang sekitar seribu orang hadir di dalam dan luar gedung DPRD Bengkayang. Dari Pusat tampak anggota DPR dari Partai Demokrat Yahya Sakawia, pengurus Partai Demokrat dan Hanura (partai pengusung) dari Provinsi Kalbar dan Bengkayang, manta wagub LH Kadir, bupati Sekadau Simon Petrus, Wabup Kapuas Hulu Agus Mulyana, Wabub

Miting, Potret Buram Masyarakat dan Pembangunan

Oleh Edi V Petebang Pernah mendengar kata miting? Bagi Anda yang bukan warga Kabupaten Ketapang, Kalbar atau tidak pernah berkunjung ke daerah pedalamannya, mungkin agak asing mendengar kata itu. "Miting" itu sendiri kuat diduga asalnya adalah kata "meeting" dari bahasa Inggris yang artinya pertemuan. Namun miting ini bukan sekedar nama, tetapi bisa dijadikan istilah untuk memotret banyak hal tentang filosofi, karakter manusia dan berhasil atau gagalnya pembangunan. Soal istilah miting, pada awal pembangunan jalan darat poros Desa Pelang-Tumbang Titi sekitar tahun 1980-an, di kawasan yang kini disebut miting, merupakan tanah berpasir halus sedalam setengah meter. Struktur jalan tanah berpasir halus ini ( pasir sepok --bahasa Melayu) sangat menyulitkan kendaraan lewat, khususnya sepeda motor. Agar bisa dilewati maka diatas jalan ini diberi batang kelapa, berjejer saling menyambung/bertemu. Entah siapa yang memulai, badan jalan y

Pangdam Tanjungpura Mayjen Moeldoko, "Jangan Sakiti Rakyat"

Tanggal 2 Juli 2010 Kodam XII/Tanjungpura resmi didirikan untuk wilayah Kalbar-Kalteng. Mabes TNI-AD mempercayakan Mayjen Moeldoko sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura yang pertama. Apa saja program prioritas Pangdam yang baru tersebut? Kenapa Kodam yang dulu pernah ada lalu dilikuidasi dan kini dihidupkan kembali? Di ruang tamu Pangdam di markas Kodam sementara di Korem 121/ABW, Edi V.Petebang dan Dominukus Uyub dari KR diterima Pangdam untuk wawancara khusus. Berikut petikannya. Apa permasalahan yang krusial di Kalimantan Barat sehingga Kodam ini di bentuk? Sebenarnya permasalahannya bukan permasalahan yang p raksis, tapi m e n e jerial. Pertama terkait rentang kendali yang sangat jauh, sehingga perlu pemikiran ulang. Apalagi organ i sasi ini baru, karena dinamika organisasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yang tadinya tiga bisa jadi dua atau satu, mengikuti m e nejerial organisasi modern. K edua , adalah faktor strategis perbatasan darat dengan negara tetangga yang tidak bi