Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Bukong, Sukarelawan Kematian Masyarakat Dayak

By Edi V.Petebang & Andika Pasti Delapan orang berpenampilan seram dengan cekatan menggali liang lahat dan tanpa canggung memasukkan peti mati ke dalamnya. Malam sebelumnya mereka memasukkan jasad ke dalam peti mati yang terbuat dari kayu bulat. Wajah, badan, tangan dan kaki mereka diukir mirip hantu. Bercelana pendek, tanpa alas kaki dan hanya berbalut berbaju dari dedaunan; penampilan mereka membuat kita merinding ketakutan. Mereka adalah para bukong. Bukong adalah sebutan untuk tenaga sukarela jika ada kematian dalam beberapa subsuku Dayak, misalnya Dayak Kayong di kampung Tebuar, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, 310 km arah Selatan kota Pontianak, Kalimantan Barat.   Bukong selalu identik dengan hantu dan didandani mirip hantu. Wajahnya diukir atau dilumuri dengan jelaga atau arang ditambah dedak kapur putih. T ubuh dibungkus dengan rumput , daun kering , seperti daun pisang. Kadang bukong juga memakai topeng wajah hantu. Penampilan bukong mirip penari hudoq pa

Seabad Kolonisasi Sawit di Indonesia

Tahun 1911 Adrien Hallet, warga Belgia memulai usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia . Kemudian dikembangkan oleh K Schadt , warga Jerman. Dukungan pemerintah penjajah Belanda, sawit berkembang dengan pesat. Setelah Indonesia merdeka, kolonisasi sawit semakin kuat. Apa yang didapat selama seabad kolonisasi sawit di Indonesia (1911-2011)? Pengusaha untung, pemerintah buntung, rakyat tak putus dirundung duka. Jalan kebun sawit yag diblokir warga karena mengambil tanah tanpa ganti rugi Hallet dan Schadt mungkin tidak menyangka bahwa tanaman yang dikebukannya tersebut kelak akan menimbulkan masalah yang sangat serius dalam aspek ekologi, lingkungan, social, ekonomi di Indonesia; bahkan turut berkontribusi bagi percepatan kehancuran ekosistem bumi ini. Sejak saat itu lah (tahun 1911) , perkebunan kelapa sawit mulai berkembang seiring dengan peningkatan permintaan minyak nabati akibat revolusi industri pada pertengahan abad ke-19. Perkebunan sawit pertama berlokasi